Asam lemak esensial/Asam lemak omega 3 adalah makanan penting untuk mencerdaskan anak. Asam
lemak omega-3 belakangan mendapat perhatian besar dari para ahli kesehatan. Zat gizi itu ternyata
berperan vital dalam mendukung kesehatan serta mencegah munculnya penyakit degeneratif. Penelitian
terbaru bahkan menunjukkan, peran omega-3 sejak dari janin dalam kandungan diperlukan pada proses
tumbuh sel-sel otak dan kecerdasan anak.
Kecerdasan dipengaruhi faktor keturunan atau genetik dan faktor lingkungan termasuk asupan gizi.
Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor keturunan dan
dirangsang oleh lingkungan terus menerus. Kebutuhan fisik dan biologis terutama gizi yang baik sejak
di dalam kandungan sampai remaja terutama untuk perkembangan otak, pencegahan dan pengobatan
penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, dan ketrampilan fisik untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam
kandungan sampai usia 3 tahun, maka semakin banyak jumlah sel-sel otak bayi. Semakin bagus kualitas
percabangan sel-sel otak, dan semakin bagus fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita.
Bicara soal kesehatan tubuh dan kecerdasan otak seseorang, tentu tidak terlepas dari awal pembentukan
berbagai alat dan organ vital janin sejak dalam kandungan ibunya.
Ada dua masa kritis tumbuh kembang dengan masing-masing konsekuensinya terhadap janin dan
kandungan. Masa kritis pertama berlangsung sejak minggu pertama hingga akhir minggu ke-7, periode
embrio. Pada masa ini dimulailah pembentukan berbagai organ vital janin, sistem saraf pusat dan otak,
jantung, pancaindera, alat kelamin, dan lain-lain. Bila terjadi gangguan pada masa ini, maka janin akan
berisiko tinggi menderita gangguan morfologis pada berbagai alat vital bayi, saat lahir hingga dewasa.
Masa kritis kedua berlangsung sejak awal minggu ke-8 hingga saat kelahiran. Masa ini merupakan
periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada periode
sebelumnya. Jika terjadi gangguan, maka janin berisiko menderita gejala kelainan fisiologis sejak lahir
dan semakin parah saat dewasa nanti.
Kekurangan gizi merupakan salah satu gangguan yang sering kali terjadi dalam kandungan. Pada saat
kritis tadi, janin sangat memerlukan beragam zat gizi guna mendukung proses tumbuh kembang yang
optimal yakni kesehatan serta kecerdasannya.
Sel-sel otak janin dibentuk sejak 3 - 4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir sampai
umur 3 - 4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel, tetapi belum ada hubungan
antar sel-sel tersebut. Sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari
penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak
orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa.
Dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun,
maka semakin banyak jumlah sel-sel otak bayi. Semakin bagus kualitas percabangan sel-sel otak, dan
semakin bagus fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita. Karena tumbuh kembang otak sejak
kehamilan 6 bulan sampai umur 2 tahun sangat cepat dan penting, maka bayi membutuhkan banyak
protein, karbohidrat dan lemak, karena sampai berumur 1 tahun 60% enerji makanan bayi digunakan
untuk pertumbuhan otak. Selain itu, bayi dan balita membutuhkan vitamin B1, B6, asam folat, yodium,
zat besi, seng, AA, DHA, sphyngomyelin, sialic acid, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan
tryptophan. ASI mengandung semua kebutuhan nutrisi tersebut, termasuk AA, DHA, sphyngomyelin
dan sialic acid.
Asam lemak Esensial
Asam lemak omega 3, 6, 9 penting untuk membentuk pembungkus syaraf, demikian pula
sphyngomyelin. Omega-3, Asam-asam lemak omega-3 sangat penting bagi kesehatan kita.
Bahkan sering disebut sebagai yang paling penting di antara asam-asam lemak karena memiliki efek
anti peradangan dan anti penggumpalan darah. Asam-asam lemak omega-3 juga baik bagi sistim saraf
pusat dan otak. Penelitian di Inggris telah membuktikan bahwa anak-anak yang diberi asam-asam lemak
esensial memperlihatkan nilai lebih tinggi pada ujian membaca sekaligus perbaikan pada keseluruhan
perilaku mereka. Tidak aneh jika asam lemak ini banyak digunakan dalam terapi anak-anak/orang yang
mengalami hiperaktif dan gangguan perhatian, juga gangguan mental seperti Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dan depresi. Induk dari asam lemak omega-3 adalah alpha linolenic acid
(ALA) yang dapat dikonversi tubuh menjadi eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid
(DHA). EPA, dan DHA memiliki efek anti peradangan yang sangat ampuh sekaligus memainkan
banyak peran penting dalam tubuh. Asam lemak omega-3 disebut esensial karena tidak dapat dibuat
sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan. Sayangnya, asupan omega-3 ini justru yang
paling kurang dalam pola makan kita sekarang. Omega-6, Walaupun memiliki efek proinflamasi atau
properadangan, asam lemak omega-6 ternyata juga menyimpan unsur anti peradangan. Asam lemak
omega-6 sama pentingnya seperti asam lemak omega-3, meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar
omega-3. Namun faktanya, kebanyakan orang sekarang justru lebih banyak mengkonsumsi asam lemak
omega-6 dibandingkan omega-3. Hal ini disebabkan karena banyak makanan yang sehari-hari kita
makan, menggunakan minyak yang tinggi asam lemak omega-6. Pola makan kita sehari-hari pada
umumnya cukup menyediakan asam lemak ini, kecuali kita menjalani diet sangat rendah lemak.
Karena selain dari minyak nabati, asam lemak omega-6 juga dapat diperoleh dari sayuran berdaun,
biji-bijian, kacang-kacangan, dan serealia. Omega-9, Asam lemak omega-9 adalah asam lemak
terbanyak yang dapat ditemukan di alam, sehingga sangat kecil kemungkinannya tubuh kita dapat kekurangan asam lemak ini. Omega-9 tidak termasuk asam lemak esensial karena tubuh kita mampu
mensintesanya sendiri dari lemak-lemak tak jenuh dalam tubuh. Omega-9 terdapat dalam lemak hewan
dan minyak nabati.
Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dipasok langsung dari makanan.
Kemudian prekursor itu masuk dalam proses elongate dan desaturate yang menghasilkan tiga bentuk
asam lemak omega-3: LNA (asam alfa-linolenat), EPA (eikosapentaenoat), serta DHA
(dokosaheksaenoat).
Asam lemak esensial juga prekursor omega-3 DHA, EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam arakhidonat). Omega-3 sebagian besar (lebih dari 60%) diperlukan sebagai unsur
penyusun dinding sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya diperlukan sebagai unsur pembentuk cawan
untuk wadah rhodopsin, senyawa vital penginderaan dan pengiriman balik sinyal yang diterima mata
ke otak.
Bila kekurangan asam lemak esensial, maka sel neuron akan menderita kekurangan energi untuk proses
tumbuh kembangnya. Pembentukan dinding sel neuron terhambat karena kekurangan omega-3 DHA
dan AA, sehingga sel tidak mampu menampung muatan komponen sel neuron normal. Yang diderita
janin adalah sel neuron akan kehilangan pengorganisasian dan kemampuan koneksi normal di antara
sel-selnya. Akibatnya, sel-sel neuron mengalami banyak kebocoran dan terjadilah perdarahan. Bisa juga
terjadi inisiasi microthrombi dan ischemia lokal (stroke) serta sel-sel otak menjadi cepat mati dan tidak
berfungsi.
Pada bayi prematur, banyak di antaranya berat badannya di bawah normal (2.500 g) dan ukuran otaknya
lebih kecil dari rata-rata. Karena jumlah sel neuronnya juga sedikit, maka bayi bisa cacat, kualitasnya
rendah serta proses tumbuh kembang sel otak tidak normal atau di bawah optimal.
Mencegah Penyakit
Asam lemak omega-3 EPA dilaporkan berperan pula dalam mencegah penyakit degeneratif sejak janin
dan pada saat dewasa. Pada saat janin dalam kandungan, EPA sangat diperlukan dalam pembentukan
sel-sel pembuluh darah dan jantung. Sementara pada saat dewasa ia berfungsi menyehatkan darah,
mekanisme kerja pembuluhnya dan kerja kantung pengatur sirkulasinya. Sebab itu akibat kekurangan
omega-3 EPA, bisa berisiko menderita penyakit pembuluh darah dan jantung.
Omega-3 EPA dan asam arakhidonat (berasal dari daging merah dan pangan nabati) merupakan unsur
utama sintesa senyawa prostaglandin yang berperan dalam kesehatan sistem peredaran darah dari proses
aterosklerosis, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dll.
Dalam tubuh, omega-3 EPA bersaing dengan AA dalam menghasilkan metabolit prostaglandin dengan
fungsi antagonis. Misalnya, metabolit prostaglandin dari EPA berfungsi mengencerkan darah, sedangkan
metabolit dari AA mengentalkan, yang sangat diperlukan pada saat operasi atau luka berat. Metabolit
EPA berfungsi, misalnya, melebarkan pembuluh darah, sementara metabolit AA menyempitkan.
Jadi, meskipun kerjanya antagonis, kedua metabolit itu bekerja sama menyehatkan sistem peredaran
darah dalam tubuh. Menurut dr. Fadilah Supari (1998), ahli penyakit jantung dari Fakultas Kedokteran
UI, keseimbangan rasio EPA, DHA, dan AA dalam darah bayi, remaja, atau dewasa dapat dijadikan
salah satu indikator untuk meramalkan risiko gangguan sistem pembuluh darah dan penyakit jantung
di masa mendatang. Untuk itu perlu dilakukan upaya preventif sejak dini agar terhindar dari penyakit
degeneratif ini. Pasokan makanan sumber omega-3 EPA, DHA, AA, dan alfa-linolenat harus dikonsumsi
dalam jumlah rasio yang seimbang.
Menurut Prof. Darwin Karyadi (1998), dari aspek gizi, ada dua cara pemenuhan keperluan gizi ibu sejak
prakonsepsi. Pertama dengan mengkonsumsi suplemen gizi (Fe, iodium, vitamin A, omega-3). Kedua
dengan cara food based (pola dan kebiasaan makan). Hal ini sangat membantu kesempurnaan tumbuh
kembang janin dan anak balita. Sekaligus sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit
yang membahayakan tumbuh kembang anak seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan hepatitis.
Atau Menghubungi
Cintami A. : 0897 7019 433 (WhatsApp) / 0822-9223-6255
Candra A : 0821 9421 0615 (Line, WhatsApp)
DAFTAR PUSTAKA
Utami. 2010. Omega-3 Menurunkan Risiko Endometriosis. (online)
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/03/25/brk,20100325-235576,id.html diakses tanggal 14 April 2011
Anonim. 2010.Apakah Asam Lemak Omega-3. (online)
http://majalahkesehatan.com/apakah-asam-lemak-omega-3/ diakses tanggal 14 April 2011
Gsianturi. 2002. Omega 3 Ikan Mengurangi Ancaman Sakit Jantung. (online)
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1022821996,69729 diakses tanggal 14 April 2011
Anonim. 2009. Omega 3 Modal Untuk Kecerdasan. (online)
http://www.dechacare.com/Omega-3-Modal-Untuk-Kecerdasan-I489.html
diakses tanggal 14 April 2011
Asep Candra. 2011. Hindari Kebutaan dengan Omega-3. (online)
http://health.kompas.com/read/2011/03/16/16531356/Hindari.Kebutaan.dengan.Omega.3 diakses tanggal 14 April 2011
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/03/25/brk,20100325-235576,id.html diakses tanggal 14 April 2011
Anonim. 2010.Apakah Asam Lemak Omega-3. (online)
http://majalahkesehatan.com/apakah-asam-lemak-omega-3/ diakses tanggal 14 April 2011
Gsianturi. 2002. Omega 3 Ikan Mengurangi Ancaman Sakit Jantung. (online)
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1022821996,69729 diakses tanggal 14 April 2011
Anonim. 2009. Omega 3 Modal Untuk Kecerdasan. (online)
http://www.dechacare.com/Omega-3-Modal-Untuk-Kecerdasan-I489.html
diakses tanggal 14 April 2011
Asep Candra. 2011. Hindari Kebutaan dengan Omega-3. (online)
http://health.kompas.com/read/2011/03/16/16531356/Hindari.Kebutaan.dengan.Omega.3 diakses tanggal 14 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar